JAKARTA – Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) menuai kecaman dari warganet Indonesia usai Megawati Hangestri tidak masuk dalam daftar Best 7 V-League musim 2024-2025.
Pengumuman penghargaan resmi dilakukan KOVO pada Senin (14/4/2025) pukul 14.00 WIB, termasuk penetapan tujuh pemain terbaik musim ini atau Best 7. Namun, nama Megawati Hangestri yang selama ini bersinar bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks, tak tercantum di antara mereka.
Ketidaktercantuman nama Megawati (yang dijuluki Megatron) pada kategori Opposite terbaik mengejutkan banyak pihak, mengingat ia sempat difavoritkan untuk meraih predikat tersebut. Gelar itu justru diberikan kepada Gysella Silva dari GS Caltex, pemain asing yang menjadi top skor musim reguler.
Reaksi kecewa langsung membanjiri media sosial. Banyak volimania Indonesia mempertanyakan keputusan tersebut, menganggap Megawati lebih layak menerima penghargaan berdasarkan performa impresifnya sepanjang musim, termasuk dua kali dinobatkan sebagai MVP dan membawa Red Sparks hingga ke final.
Sebaliknya, catatan Gyselle Silva dinilai kurang menonjol meski meraih gelar MVP satu kali dan menjadi pencetak poin terbanyak pada musim reguler. Para penggemar menyoroti bahwa Red Sparks yang diperkuat Megawati mencatat 13 kemenangan beruntun, serta posisi unggul dalam berbagai statistik serangan.
Meski pemilihan penghargaan dilakukan melalui voting jurnalis, federasi tetap menjadi sasaran kekecewaan publik. Banyak warganet mengancam akan memboikot V-League musim depan, terlebih setelah Megawati dipastikan tak melanjutkan kontraknya di Korea.
Di media sosial, sejumlah komentar menunjukkan kekecewaan mendalam bahkan menuding adanya diskriminasi terhadap pemain Asia Tenggara. Megawati disebut hanya dimanfaatkan sebagai daya tarik popularitas tanpa mendapat pengakuan yang layak.
Berikut sejumlah komentar warganet yang ramai diperbincangkan:
“Cuman 1 kata! NAJISSSS! Gua ngomong gini bukan karena overproud tapi ini keterlaluan kalaupun Megawati orang Thailand, Korea, Atau Zimbabwe sekalipun gua akan tetap bilang kalau dia layak Best Opposite! Dzolim lu semua!”
“2 Round MVP, bawa championship, 13 kemenangan beruntun, #1 di berbagai kategori attack, #3 di keseluruhan poin, geleng-geleng bisa-bisanya.”
“Pertanyaannya unsur siapa aja ini yang pilih untuk pemungutan suara. Antara basis data untuk nentuin pilihannya absurd cuma pakai poin untuk posisi Opposite atau ya ada tendensi ‘gak mau pilih’ orang dari Asia Tenggara aka rasis aja.”
“Mega diremehkan mana bisa diam. Apalagi ini Mega nama sosok kuat di Indonesia mana mau diremehkan.”
“Akhirnya punya alasan untuk ikhlas Mega gak lanjut di Koreyaaah wkwkwk.”
Boikot terhadap KOVO dan V-League pun kini ramai digaungkan sebagai bentuk solidaritas terhadap Megawati Hangestri. Para pendukungnya menegaskan bahwa sang pemain layak mendapat pengakuan lebih dari sekadar sorotan media.