PAPUA – Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi terror terhadap warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan. Seorang pegawai honorer Pemerintah Kabupaten Yahukimo menjadi korban pembunuhan keji dengan tubuh penuh luka sabetan senjata tajam.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa korban, seorang pria yang bekerja sebagai tenaga honorer, ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Korban mengalami luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuh,” ujar Faizal dalam keterangannya, Sabtu (5/7/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi di Distrik Dekai, Yahukimo, pada Jumat (4/7/2025). Berdasarkan informasi awal, pelaku diduga berasal dari kelompok separatis OPM pimpinan Elkius Kobak, yang dikenal kerap menebar teror di wilayah Papua.
“Personel gabungan Operasi Damai Cartenz, personel Polres Yahukimo, Brimobda Polda Papua, dan TNI sedang melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku,” tambah Faizal.
Kronologi Pembunuhan yang Mengerikan
Menurut laporan, korban diserang secara brutal saat sedang menjalankan tugas. Tubuhnya ditemukan dengan luka parah akibat senjata tajam, menunjukkan kekejaman pelaku.
Insiden ini menambah daftar panjang aksi kekerasan separatis OPM terhadap warga sipil, termasuk guru, tenaga kesehatan, dan pekerja lainnya di Papua.
Sebelumnya, kelompok separatis ini juga dilaporkan membunuh 11 pendulang emas di Yahukimo pada April 2025, dengan korban mengalami luka bacok, tembakan, dan panah.
Kelompok ini kerap berdalih bahwa korbannya adalah agen intelijen, sebuah narasi yang dibantah keras oleh Kementerian Pertahanan karena dianggap menyesatkan publik.
Respons Aparat dan Upaya Penegakan Hukum
Aparat keamanan langsung bergerak cepat menyusul kejadian ini. Tim gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan mengamankan wilayah.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran,” tegas Faizal.
Pemerintah daerah Yahukimo juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan keamanan di wilayah rawan. Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat patroli terpadu untuk mencegah aksi serupa terulang.
“Kami berkomitmen memulihkan psikologis masyarakat dan memastikan aktivitas dapat berjalan normal,” katanya.
Kecaman terhadap Aksi Teror Separatis OPM
Aksi separatis OPM ini menuai kecaman luas. Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, menyebut tindakan kelompok ini sebagai “Biadab dan keji” serta mendesak Polri untuk menindak tegas pelaku.
“Apa yang dilakukan separatis OPM ini sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus semakin berani menindak para separatis ini karena sudah melebihi batas-batas kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat setempat masih diliputi ketakutan. Seorang warga Yahukimo, Paulus Pahabol, mengungkapkan keterkejutannya atas kekerasan yang terjadi.
“Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua terkejut dan syok atas kejadian ini,” katanya.
Upaya Pemerintah dan Harapan Kedamaian
Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya menangani konflik di Papua. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua dan tidak memberi ruang bagi aksi teror.
“Pemerintah akan terus meningkatkan keamanan di wilayah rawan,” ujarnya dalam rapat koordinasi pada April 2025.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa tantangan keamanan di Papua masih kompleks. Dengan penyisiran intensif dan pendekatan humanis yang dikedepankan aparat, diharapkan situasi di Yahukimo dapat segera terkendali, dan keadilan bagi korban dapat ditegakkan.