JAKARTA – Impian tuan rumah untuk melihat wakil tunggal putri kembali mengukir prestasi di ajang BWF Super 1000, Indonesia Open 2025 harus kembali ditunda.
Putri Kusuma Wardani (Putri KW) menjadi harapan terakhir sektor ini, namun perjuangannya kandas di tangan Akane Yamaguchi, Jumat (6/6), di Istora Senayan, Jakarta.
Dengan skor tipis 19-21 dan 20-22, Putri harus mengakui keunggulan unggulan ketiga asal Jepang tersebut, sekaligus mengakhiri langkah Indonesia di sektor tunggal putri tahun ini.
Dalam laga dua gim yang berlangsung ketat, Putri tampil penuh semangat. Meski tertinggal 5-9 pada gim pertama, ia sempat memperkecil ketertinggalan hingga 19-20.
Sayangnya, satu pengembalian yang kurang presisi membuat Yamaguchi merebut gim pembuka.
Gim kedua sempat menunjukkan harapan saat Putri unggul 6-0 dan memimpin hingga 18-13, namun tekanan di poin-poin akhir membuatnya kehilangan momentum.
Yamaguchi yang sarat pengalaman langsung mengejar, menyamakan kedudukan menjadi 20-20, lalu mencetak dua poin terakhir untuk menyegel tiket semifinal.
“Secara keseluruhan saya cukup puas dengan permainan saya. Saya bisa mengeluarkan permainan terbaik kendati kalah. Saya menilai lawan juga kesulitan menghadapi saya,” ujar Putri.
Ini menjadi kekalahan ketiga beruntun Putri dari Yamaguchi, setelah sebelumnya juga kalah di China Open 2023.
Kali ini pun, meski tampil lebih kompetitif, Putri masih belum mampu menembus dominasi sang lawan.
“Saya menilai bahwa lawan sangat baik dalam melakukan pukulan. Terlihat Akane sudah menyiapkan strategi untuk meredam serangan yang saya lancarkan,” tambahnya.
Paceklik yang Tak Kunjung Berakhir
Dengan tersingkirnya Putri KW, maka berakhir pula perjuangan sektor tunggal putri Indonesia di turnamen prestisius ini.
Gelar juara di sektor ini terakhir kali diraih oleh Ellen Angelina pada Indonesia Open 2001.
Selama lebih dari dua dekade, para pemain tunggal putri Indonesia masih kesulitan bersaing di level elite dunia, khususnya di rumah sendiri.
Meski sektor tunggal putri telah tereliminasi, harapan Indonesia masih menyala di sektor lain.
Di ganda campuran, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil bersiap menghadapi pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.
Sementara itu, pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi akan menantang unggulan ketiga dari Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee.
Dari sektor ganda putra, dua wakil Merah Putih masih bertahan. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (unggulan keenam) bakal bersua dengan pasangan China Huang Di/Liu Yang.
Sedangkan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (unggulan kedelapan) akan menghadapi ganda tangguh Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani.***