JAKARTA – Setelah resmi dibuka 24 jam tanpa batas waktu, Taman Langsat di Jakarta Selatan kini menjadi sorotan akibat dugaan aktivitas pasangan mesum di malam hari. Fenomena ini menimbulkan keresahan warga dan pertanyaan terkait pengawasan keamanan di taman yang seharusnya menjadi ruang publik yang aman dan nyaman.
Sejak dioperasikan nonstop, Taman Langsat awalnya disambut positif oleh masyarakat. Fasilitas jogging track, area bermain anak, dan pencahayaan memadai membuat taman ramai dikunjungi.
Namun, laporan dari warga menyebutkan suasana taman berubah setelah tengah malam. “Saya sering lihat pasangan duduk di sudut gelap, ada yang kelewat batas. Ini bikin risih warga yang cuma mau olahraga malam,” ungkap Rudi, seorang warga setempat.
Pantauan di lapangan menunjukkan minimnya patroli keamanan sebagai penyebab maraknya aktivitas tak senonoh tersebut.
Petugas hanya berpatroli hingga pukul 22.00, sehingga taman tanpa pengawasan di jam rawan. “Kami sudah laporkan ke kelurahan, tapi belum ada tindakan konkret,” keluh seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Budi Santoso, membenarkan adanya laporan ini. “Kami sedang koordinasi dengan pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli malam. Kami juga akan tambah CCTV di titik-titik rawan,” ujarnya,
Masalah serupa pernah terjadi di beberapa taman kota lain di Jakarta seperti Taman Suropati dan Taman Menteng.
Pengamat urban Dr. Andi Suryadi menilai pembukaan taman 24 jam tanpa pengawasan ketat justru membuka peluang penyalahgunaan ruang publik.
“Taman harusnya jadi tempat inklusif untuk semua kalangan, bukan malah jadi sarang aktivitas negatif,” katanya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah seperti penambahan lampu penerangan, patroli rutin, dan penegakan sanksi bagi pelaku tindakan asusila.
Meski Taman Langsat masih ramai, citranya sebagai ruang rekreasi keluarga kini ternoda oleh ulah segelintir orang.