JAKARTA – Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menjadi juara pertama dalam ajang International Roboboat Competition (IRC) 2025 di Nathan Benderson Park, Florida, Amerika Serikat.
Keberhasilan ini diraih berkat inovasi kapal robot otonom bernama Nala ARES yang dilengkapi dengan arsitektur perangkat lunak sederhana dan modul canggih untuk mendukung integrasi sistem yang lebih baik.
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 30 tim, termasuk dari universitas terkemuka seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Michigan, dan Kyushu Institute of Technology, Tim Barunastra ITS unggul di kategori Autonomy Challenge.
“Kemenangan ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta luar biasa yang mampu bersaing di kancah internasional. Kami berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi di bidang teknologi maritim,” ujar Taib Izzat Samawi, General Manager Tim Barunastra ITS 2025, melalui keterangan yang diterima di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa (18/3/2025).
Izzat menjelaskan bahwa kapal Nala ARES dirancang dengan lambung berbahan serat karbon yang lebih ringan, memberikan daya apung optimal, serta perlindungan maksimal bagi komponen elektroniknya.
Salah satu keunggulan utama kapal ini adalah sistem propulsi mutakhir yang memungkinkan manuver presisi tinggi, didukung dengan sistem kelistrikan yang lebih efisien.
“Dengan dua Printed Circuit Board (PCB) utama – PCB Daya dan PCB Pengendali, Nala ARES mampu mengoptimalkan efisiensi ruang dan meningkatkan modularitas, membuatnya lebih adaptif menghadapi berbagai tantangan di perairan,” tambah Izzat.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman, juga memberikan apresiasi terhadap pencapaian Tim Barunastra ITS.
Ia menyampaikan bahwa Kemdiktisaintek akan meluncurkan program pengembangan talenta penelitian dan inovasi guna mendukung para inovator bersaing di kancah internasional dan menghasilkan teknologi yang berdampak luas.
“Kami berharap prestasi ini dapat menginspirasi lebih banyak perguruan tinggi dan lembaga riset untuk terus berkolaborasi dan berinovasi dalam menciptakan teknologi masa depan yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri,” ujar Fauzan.
Kompetisi IRC 2025 yang mengusung tema “Environmental Monitoring” menguji kemampuan robot kapal dalam menyelesaikan enam misi utama: Navigation Channel, Mapping Migration Pattern, Treacherous Water, Race Against Pollution, Rescue Deliveries, dan Return to Home. Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi yang diikuti oleh tim dari berbagai negara dan merupakan sarana penting bagi inovator teknologi maritim dunia.