JAKARTA – Proyek MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota Tua resmi memiliki terowongan MRT terdalam di Indonesia. Kedalaman jalur bawah tanah ini mencapai 27 meter dari permukaan tanah.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina, menyampaikan bahwa pembangunan terowongan terdalam ini menghadirkan tantangan teknis yang lebih kompleks dibanding fase sebelumnya. Untuk mendukung pengerjaan, PT MRT Jakarta telah meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) pada 9 Mei 2025.
“Ini mungkin Tunnel Boring Machine pertama kami yang agak unik, karena di area ini tingkat kesulitannya lebih tinggi,” ujar Weni dalam kegiatan MRTJ Fellowship 2025, Kamis (17/7/2025).
Alat bor berteknologi khusus ini dirancang untuk menembus tanah sekaligus beton sisa konstruksi lama di bawah kota Jakarta. TBM difokuskan menggali rute antara Stasiun Harmoni hingga Mangga Besar. Hingga pertengahan Juli 2025, progres Fase 2A telah mencapai sekitar 42 persen.
“Pembangunan terowongan terdalam ini jadi salah satu milestone penting MRT Jakarta,” kata Weni.
Tahapan Lanjutan: Fase 2B dan Jalur Timur–Barat
Setelah Fase 2A, pengembangan proyek berlanjut ke Fase 2B yang akan membentang dari Stasiun Kota ke Ancol sepanjang enam kilometer. Tahap ini sedang dalam proses desain dasar (basic engineering design) bersama Pemprov DKI Jakarta dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Di saat bersamaan, jalur Timur–Barat MRT Jakarta turut menjadi prioritas strategis. Jalur ini akan terhubung dengan koridor Utara–Selatan di Stasiun Thamrin untuk menciptakan sistem transportasi terintegrasi.
“Diperkirakan kurang lebih ada 500 ribu penumpang per hari, karena jalurnya juga cukup masif. Kita sering menyebutnya backbone untuk transportasi massal di Jakarta,” ujar Weni.
Selain dua jalur utama tersebut, MRT Jakarta juga mengembangkan konsep outer loop atau jalur lingkar luar. Salah satu segmen yang dirancang adalah Fatmawati–Kampung Rambutan. Rute ini mencakup 10 stasiun bawah tanah dan satu depo, dengan kapasitas penumpang mencapai 97 ribu orang per hari.