TANGERANG – Ketua Umum DPP LSM Gerhana Indonesia, Inuar Ependi alias Gumay, menyampaikan permintaan maaf atas aksi dua anggotanya yang menikam petugas keamanan SMKN 9 Tangerang. Insiden itu terjadi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 12.10 WIB.
Kedua pelaku, yang merupakan anggota LSM Gerhana Indonesia, mendatangi sekolah untuk meminta tunjangan hari raya (THR) setelah sebelumnya mengirimkan surat permohonan. Namun, situasi berujung pada penusukan terhadap dua satpam, Karyono dan Sunarto. Korban diketahui juga menjabat sebagai Ketua RT setempat dan anggota PSHT Ranting Solear.
Menanggapi kejadian tersebut, Inuar pun angkat bicara. “Saya Ketua Umum LSM Gerhana Indonesia mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kepada korban Bapak Karyono sebagai RT 04 dan teman-teman PSHT seluruh Indonesia,” ujarnya dalam video klarifikasi yang beredar pada Kamis (20/3/2025).
Ia mengakui bahwa kedua anggotanya bertindak di luar prosedur dan tanpa sepengetahuannya. “Ini di luar dugaan saya sebagai Ketua Umum LSM Gerhana Indonesia, dan saya akan bertanggung jawab dalam persoalan ini,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Inuar menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, Polda Banten, Polresta Tangerang, serta Polsek Bakauheni untuk menangani kasus tersebut. Bahkan, ia menghubungi ASDP agar para pelaku tidak melarikan diri ke Lampung.
“Yang intinya saya memohon maaf kepada teman-teman PSHT, seluruh pengurus PSHT, karena kejadian ini di luar jangkauan dan bukan SOP saya,” kata Inuar. Meski begitu, hingga kini keberadaan pelaku masih belum diketahui.
Sementara itu, kejadian ini memicu reaksi dari anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Puluhan anggota PSHT menunjukkan solidaritas dengan mendatangi rumah kontrakan yang sebelumnya digunakan sebagai kantor LSM Gerhana Indonesia. Mereka merobohkan bangunan tersebut sebagai bentuk kemarahan atas insiden penusukan.
Hingga kini, kepolisian masih memburu para pelaku yang terlibat dalam aksi brutal tersebut.