Kategori
Bikin Bangga, TNI AL Ditunjuk Wakili PBB Latihan Gabungan di Laut Mediterania
YUNANI – Lompatan penting dalam implementasi mandat PBB pada pilar capacity building kembali diukir oleh Satgas MTF TNI Konga XVIII-N/UNIFIL. Kali ini, KRI Frans Kaisiepo-368 bekerja sama dengan HS Themistokles F-465, kapal fregat Yunani, untuk mewakili Maritime Task Force (MTF) UNIFIL dalam latihan gabungan terpadu di Laut Mediterania. Latihan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan, dan melibatkan sejumlah kapal dan pihak terkait.
Dalam rangkaian latihan tersebut, kapal fregat Perancis FNS Languedoc D-651, kapal patroli Lebanese Armed Forces (LAF) Navy LNS Tabarja, serta Heli Super Puma LAF Air Force, Quick Response Units, Coastal Radar Sites, dan beberapa pihak terkait pemerintah Lebanon juga ikut berpartisipasi.
Latihan dimulai dengan Search and Rescue Exercise (SAREX) sebagai respons terhadap kapal yang tenggelam di lepas pantai Beirut. Dengan kerjasama yang baik, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi melalui jalur laut dan udara ke Saint George Hospital Beirut untuk penanganan lebih lanjut.
Rangkaian latihan kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan seperti Maritime Picture Compilation, Full Spectrum Maritime Interdiction Operation, Advanced Manoeuvre, Flashing Exercise, Winching Exercise, Cross Deck Landing Exercise, Air Medical Evacuation, dan diakhiri dengan Photo Exercise. Semua seri latihan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, membangun komunikasi dan koordinasi antara semua pihak yang terlibat secara profesional.
Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, Komandan Satuan Tugas MTF TNI Konga XVIII-N/UNIFIL, menyatakan bahwa latihan ini didesain untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapsiagaan operasional dalam menghadapi dinamika keamanan maritim di kawasan, serta membangun kapasitas militer Lebanon. Dalam latihan tersebut, Heli Direction Officer KRI Frans Kaisiepo-368 mendapatkan pengalaman unik dalam mengendalikan Heli NH90 Prancis, sementara Heli Panther HS 1306 Indonesia berkesempatan mendarat di geladak heli kapal fregat Prancis.
“Kesuksesan latihan ini merupakan bukti keberhasilan diplomasi militer Indonesia di tingkat global. Hal ini juga menjadi capaian penting dalam implementasi mandat PBB berdasarkan UNSCR 1701, terutama pada pilar capacity building untuk mempercepat transfer tanggung jawab kepada militer Lebanon dalam menjaga wilayahnya secara mandiri,” ujar Letkol Laut John David.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada prajurit Jalasena yang sedang bertugas sebagai pasukan perdamaian untuk terus memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan. “Jaga nama baik TNI AL dan Indonesia, serta pelihara hubungan dengan negara-negara yang juga tergabung dalam UNIFIL, sehingga nama baik bangsa maupun TNI AL tetap harum di dunia internasional,” ujarnya
Senada dengan itu, MTF Commander, RADM Michael Busse (Jerman) memberikan apresiasi atas keberhasilan dalam perencanaan dan pelaksanaan latihan tersebut. Menurutnya keberhasilan latihan ini merupakan raihan penting dalam sejarah pelaksanaan misi Pasukan Perdamaian PBB, Maritime Task Force di Lebanon.