JAKARTA – Türkiye berencana mengekspor 48 jet tempur produksi Turkish Aerospace Industries (TAI) ke Indonesia. Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdoğan mengumumkan langkah ini dalam konferensi pers di Ankara sebagai bagian dari penguatan kerja sama strategis di sektor pertahanan antara kedua negara.
Kerja Sama Pertahanan Makin Erat
Menurut sumber resmi, jet tempur yang akan dikirim merupakan tipe canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional TNI Angkatan Udara. “Kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dengan teknologi pertahanan mutakhir,” ujar Erdoğan dalam pernyataan resminya.
Pesawat tempur ini diklaim memiliki spesifikasi yang kompetitif di pasar global, dengan keunggulan performa tinggi dan efisiensi biaya. Selain pembelian alutsista, kesepakatan ini juga mencakup transfer teknologi dan pelatihan, yang bertujuan meningkatkan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri Indonesia.
Dampak bagi Indonesia
Langkah pengadaan ini dinilai strategis dalam upaya modernisasi armada udara Indonesia. Analis pertahanan dari Universitas Pertahanan Indonesia, Dr. Andi Widjajanto, menilai kerja sama ini sebagai potensi titik balik bagi kekuatan udara nasional.
“Jet tempur Türkiye memiliki keunggulan kompetitif, baik dari segi teknologi maupun harga, dibandingkan produk negara lain,” katanya.
Kesepakatan ini juga dinilai membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas. Indonesia berpeluang mengadopsi keahlian Türkiye dalam teknologi kedirgantaraan, sejalan dengan visi kemandirian industri pertahanan nasional.
Langkah Diplomasi dan Geopolitik
Pengumuman ini muncul di tengah dinamika geopolitik kawasan Indo-Pasifik yang semakin kompleks. Dengan menggandeng Türkiye, Indonesia memperluas pendekatan diplomasi pertahanannya, menjalin hubungan dengan mitra non-tradisional di luar poros seperti Amerika Serikat dan Rusia.
“Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara, dan kerja sama ini adalah bukti nyata kepercayaan kami,” ujar Erdoğan.
Rencana ekspor masih berada dalam tahap negosiasi teknis, termasuk jadwal pengiriman, skema pembiayaan, dan rincian transfer teknologi. Kementerian Pertahanan Indonesia belum memberikan pernyataan resmi. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa diskusi intensif sedang berlangsung untuk memastikan kesepakatan ini menguntungkan kedua pihak.
Kesepakatan ini diprediksi akan menarik perhatian global di tengah persaingan industri pertahanan. Selain memperkuat kekuatan udara, langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain strategis melalui aliansi pertahanan dengan Türkiye.