JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajee, Bandar Abbas, Iran terus bertambah.
Hingga Minggu (27/4/2025), tercatat 40 orang meninggal dunia dan lebih dari 900 lainnya mengalami luka-luka, sebagaimana dilaporkan Anadolu.
Ledakan dahsyat yang terjadi pada Sabtu siang (26/4/2025) tersebut menggemparkan kawasan pelabuhan tersibuk di Iran itu.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataannya menyebut peristiwa ini sebagai tragedi yang “menyayat hati” dan mengundang “kekhawatiran mendalam”.
Ia juga menuntut aparat keamanan dan lembaga peradilan segera melakukan penyelidikan menyeluruh.
“Dalam kesempatan ini, saya meminta otoritas untuk menggelar penyelidikan penuh,” kata Khamenei dalam keterangan resminya, Minggu (27/4/2025).
Ia menegaskan pentingnya mengungkap kemungkinan unsur kelalaian atau tindakan disengaja dalam insiden tersebut.
Di tempat lain, Gubernur Provinsi Hormozgan, Mohammad Ashouri, menyampaikan pembaruan mengenai jumlah korban.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar korban mengalami luka bakar berat, membuat proses identifikasi korban menjadi sangat sulit.
Sementara itu, laporan Universitas Ilmu Kedokteran Hormozgan mengungkapkan bahwa total korban luka sempat melebihi 1.000 orang.
Namun, lebih dari 700 korban telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis darurat.
Hingga Minggu malam, upaya pemadaman kebakaran masih terus berlangsung untuk mencegah api merembet ke wilayah lain di pelabuhan.
Tim penyelamat dan medis juga terus bekerja untuk mengevakuasi dan menolong korban luka yang masih terjebak di area terdampak.
Dalam konferensi pers terpisah, Menteri Dalam Negeri Iran, Eskander Momeni, menegaskan bahwa fasilitas utama seperti sistem operasional pelabuhan dan bea cukai tetap berfungsi normal.
Ia menginstruksikan agar proses bongkar muat barang dan aktivitas bea cukai dapat segera kembali berjalan.
Ledakan sendiri diketahui terjadi di area dermaga kontainer sekitar pukul 12 siang waktu setempat.
Dugaan awal mengarah pada keberadaan bahan-bahan mudah terbakar di lokasi kejadian. Namun, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Sebagai bentuk solidaritas, sejumlah negara telah menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kepada Iran.
Pemerintah Iran berjanji akan mengumumkan hasil investigasi secara transparan kepada publik begitu proses penyelidikan rampung.***