JAKARTA – Pemimpin umat Katolik sedunia terpilih, Kardinal Robert Francis Prevost, memiliki kenangan mendalam di tanah Papua, Indonesia.
Dua puluh dua tahun sebelum menduduki Takhta Suci, Prevost pernah menginjakkan kaki di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Pada Kamis, 8 Mei 2025, Kardinal Robert Francis Prevost, OSA, resmi dilantik sebagai Paus ke-267 dengan nama Paus Leo XIV.
Ini membangkitkan kembali kenangan spiritual umat Katolik Indonesia, khususnya di Timur Nusantara.
Robert Francis Prevost pernah beberapa kali mengunjungi Tanah Papua, khususnya wilayah Keuskupan Manokwari, Sorong dan Keuskupan Jayapura salah satunya pada tahun 2003.
Pada tahun itu, Robert Prevost — yang kala itu masih menjabat sebagai Prior Jenderal Ordo Santo Agustinus (OSA)—melakukan kunjungan misi ke Keuskupan Manokwari-Sorong.
Kunjungannya bertepatan dengan peringatan 50 tahun pelayanan OSA di Tanah Papua.
Momentum ini menandai dedikasi ordo dalam mengabdi di wilayah yang penuh tantangan geografis dan budaya, sekaligus menjadi catatan sejarah bagi Gereja Katolik lokal.
Saat itu, kehadiran Pater Prevost tidak hanya menorehkan jejak fisik, namun juga spiritual.
Melansir media Askara, banyak umat dan imam OSA mengenangnya sebagai sosok rendah hati yang menyatu dengan masyarakat lokal.
Tidak ada yang menyangka bahwa 22 tahun kemudian, sosok yang sederhana dan penuh dedikasi itu akan dipanggil untuk menggembalakan lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Kini, dengan tugas berat yang diemban sebagai pemimpin umat Katolik global, kisah kunjungan masa lalunya ke Papua kembali mencuat ke permukaan.
Bagi umat di Indonesia, khususnya di Papua, Paus Leo XIV bukan sekadar tokoh dunia, melainkan seseorang yang pernah hadir langsung dalam kehidupan mereka.
Tak sedikit umat berharap agar suatu hari nanti Paus Leo XIV bisa kembali menjejakkan kaki di Indonesia, sebagai bagian dari perjalanan apostoliknya.
Harapan itu merefleksikan kerinduan akan pemimpin spiritual yang pernah hadir menyapa dalam kesederhanaan dan kasih.***