JAKARTA — Harapan baru muncul di sektor ganda putra Indonesia menjelang tur Asia BWF World Tour 2025.
Duet anyar Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri resmi dipersiapkan tampil di Japan Open dan China Open Juli mendatang.
Kehadiran mereka diharapkan mampu menutup kekosongan gelar yang membayangi skuad Merah Putih sejak awal musim.
Kombinasi Fajar/Fikri bukanlah pasangan permanen, melainkan hasil keputusan darurat akibat absennya pasangan asli mereka masing-masing.
Muhammad Rian Ardianto tengah tidak aktif karena urusan keluarga, sementara Daniel Marthin mengalami cedera.
Situasi ini memaksa tim pelatih untuk mencari solusi cepat, dan akhirnya menyandingkan dua nama top pelatnas tersebut.
Meski berstatus temporer, Fajar dan Fikri menolak tampil hanya sebagai pengganti.
Mereka justru membawa semangat baru dan menargetkan prestasi tinggi di BWF World Tour 2025.
Publik dan tim berharap duet ini bisa menuntaskan puasa gelar ganda putra yang belum juga pecah sepanjang musim ini.
“Soal target tentu kami ingin yang terbaik, apalagi khususnya ganda putra belum menjadi juara di tahun ini.”
“Paling bagus ya hanya sampai final, seperti saya dengan Rian, Bagas/Leo, Fikri/Daniel, dan juga Sabar/Reza,” ujar Fajar di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis (19/6/2025).
Tantangan Adaptasi Duet Baru
Namun, membentuk keharmonisan di lapangan bukanlah perkara mudah.
Baik Fajar maupun Fikri dikenal sebagai pemain yang cenderung bermain dominan di sektor depan.
Hal ini memunculkan tantangan dalam hal rotasi dan pembagian peran saat pertandingan.
“Pasti rasa kagok itu ada, terutama dalam rotasi di lapangan. Tapi ini masih ada waktu sekitar satu bulan menuju Japan Open.”
“Kami harap bisa semakin klop dalam waktu yang tersisa,” ungkap Fajar.
Tim pelatih langsung turun tangan dalam menyusun pola latihan adaptif bagi keduanya.
Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah pembagian tugas lebih fleksibel agar keduanya bisa saling menyesuaikan ritme permainan.
Fajar sendiri mulai berlatih untuk bermain lebih variatif, tidak selalu mendominasi depan seperti biasanya.
“Kalau biasanya saya dan Rian, saya dominan 70 persen di depan. Sekarang, bersama Fikri mungkin sekitar 55 persen saja,” ujarnya.
Target Realistis dan Fokus Fisik
Fajar/Fikri dijadwalkan turun di Japan Open (15–20 Juli) dan China Open (22–27 Juli 2025).
Kedua turnamen ini akan menjadi panggung pembuktian apakah duet darurat ini bisa melampaui ekspektasi dan membuka peluang gelar di BWF World Tour tahun ini.
Fajar menegaskan bahwa mereka akan memprioritaskan pemulihan dan peningkatan fisik selama masa persiapan.
Fokus pada aspek teknis dan strategi permainan akan dimatangkan menjelang laga.
“Kami mau tingkatkan fisik dulu karena pertandingan masih jauh. Soal teknik nanti akan difokuskan mendekati hari H,” pungkasnya.
Dengan semangat baru dan harapan besar yang dibebankan, duet Fajar/Fikri kini menjadi sorotan.
Mampukah mereka menjadi pasangan pemecah kebuntuan di ganda putra Indonesia musim ini?***