ISLAMABAB, PAKISTAN – Ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir kembali membara. Pakistan mengklaim telah meluncurkan serangan drone ke 26 fasilitas militer India pada Sabtu (10/5), termasuk pangkalan udara strategis dan gudang rudal BrahMos di dekat New Delhi.
Menurut pernyataan militer Pakistan, serangan ini merusak sejumlah target vital, termasuk pangkalan udara di Suratgarh, Sirsa, Adampur, Bhooj, Nalia, Bathinda, dan Barnala.
“Fasilitas penyimpanan rudal BrahMos yang pernah digunakan menyerang wilayah kami telah dihancurkan,” tegas Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan.
Buntut dari Serangan Balasan
Serangan ini disebut sebagai respons terhadap serangan udara India ke sejumlah pangkalan militer Pakistan pada 7 Mei, termasuk di Rawalpindi dan Shorkot. Ketegangan dipicu oleh serangan militan di Kashmir pada 22 April lalu yang menewaskan 26 turis India.
India menuduh Pakistan berada di balik serangan tersebut, sementara Islamabad membantah keras dan meminta penyelidikan internasional.
Pakistan menegaskan serangan drone menyasar fasilitas yang dianggap mendukung terorisme di wilayah mereka. Selain gudang BrahMos di Punjab, target lain termasuk markas brigade di Udhampur, sistem artileri di Dehrangyari, hingga pertahanan udara S-400 di Adampur.
Di sisi lain, India membalas lewat Operasi Sindoor dan mengklaim menghantam “infrastruktur teroris” di Pakistan. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan delapan orang dan mengenai beberapa lokasi, termasuk masjid di Bahawalpur.
Dunia Ikut Cemas
Eskalasi ini menimbulkan dampak nyata. Sedikitnya 48 orang dilaporkan tewas dari kedua pihak sejak 7 Mei. Rute penerbangan internasional terganggu, sejumlah bandara ditutup, dan Liga Premier India (IPL) ditunda selama sepekan.
Kekhawatiran global pun meningkat karena kedua negara memiliki senjata nuklir. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bahkan menggelar rapat darurat dengan Otoritas Komando Nasional (NCA) guna membahas situasi genting ini.
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Inggris mendesak kedua pihak untuk menahan diri. Presiden AS Donald Trump menyebut konflik ini sebagai “pertempuran lama yang tak kunjung usai.” Upaya mediasi tengah dilakukan, termasuk lewat kunjungan Menlu Arab Saudi ke Islamabad dan Menlu Iran ke New Delhi.
Menuju Batas Bahaya?
Konflik lama India dan Pakistan terkait Kashmir kembali menunjukkan bahwa bara lama belum padam.
Pakistan menyebut serangan mereka sebagai langkah defensif menjaga kedaulatan, sementara India menyatakan hanya menargetkan kelompok teroris.