TEL AVIV, ISRAEL – Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv mengalami kerusakan ringan setelah diserang rudal balistik Iran pada Senin dini hari 16 Juni 2025. Serangan ini meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah yang tengah memanas akibat konflik antara Iran dan Israel.
Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee mengatakan dampak serangan tersebut melalui pernyataan di platform X.
“Beberapa kerusakan kecil akibat hantaman rudal Iran di dekat Cabang Kedutaan di @TelAviv tetapi tidak ada cedera pada personel AS,” tulisnya sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa kedutaan dan konsulat AS di Tel Aviv serta Yerusalem tetap ditutup untuk hari ini dengan perintah berlindung di tempat masih berlaku demi keamanan.
Latar Belakang Konflik
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi militer yang dimulai pada 13 Juni 2025 ketika Israel melancarkan serangan udara ke situs nuklir dan militer Iran.
Israel berdalih operasi tersebut bertujuan mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Sebagai respons Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke beberapa kota strategis Israel termasuk Tel Aviv Haifa dan Rehovot yang merupakan pusat ekonomi militer dan riset senjata canggih.
Laporan menyebutkan serangan Iran tidak hanya menargetkan infrastruktur militer tetapi juga menyebabkan kerusakan pada bangunan sipil termasuk ratusan apartemen dan kendaraan di kota-kota seperti Ramat Gan. Sistem pertahanan udara Israel termasuk Iron Dome berhasil mencegat 20 sampai 30 persen rudal balistik Iran namun sejumlah proyektil tetap menembus pertahanan dan memicu pertanyaan tentang efektivitas sistem tersebut.
Dampak dan Respons Internasional
Meski kedutaan AS hanya mengalami kerusakan ringan insiden ini menambah ketegangan diplomatik di kawasan. Amerika Serikat yang telah lama menjadi pendukung utama Israel mengerahkan kapal perusak kelas Arleigh Burke USS Cole dan USS Bulkeley untuk membantu mencegat rudal Iran. Selain AS Inggris juga turut terlibat dalam operasi pertahanan udara melindungi wilayah Israel.
Di sisi lain Iran mengklaim serangan ini sebagai pembalasan atas agresi Israel. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Hossein Kermanpour menyatakan serangan Israel ke Iran telah menewaskan atau melukai 1481 orang dengan lebih dari 90 persen korban adalah warga sipil. Pernyataan ini menegaskan klaim Israel hanya menargetkan situs militer tidak sepenuhnya benar.
Situasi Terkini
Wilayah udara Iran dan Israel hingga kini tetap tegang dengan potensi serangan balasan lebih lanjut. Kedutaan dan konsulat AS di kawasan terus memantau situasi sambil mempertahankan status penutupan sementara. Warga di Tel Aviv diminta tetap waspada dan mengikuti perintah berlindung dari otoritas setempat.