PAPUA BARAT – Tiga jenderal polisi memimpin langsung Operasi Alfa Bravo Moskona 2025. Misi ini bukan sekadar tugas biasa, melainkan operasi heroik untuk mencari keberadaan Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang hilang misterius sejak Desember 2024.
Dengan medan ekstrem, ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan cuaca tak bersahabat, siapa saja sosok jenderal pemberani ini, dan bagaimana mereka menjalankan operasi berisiko tinggi ini?
Tiga Jenderal di Garis Depan
Operasi pencarian ini dipimpin oleh tiga tokoh kunci Kepolisian Republik Indonesia:
- Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir yang menjadi otak strategi dan pemimpin langsung di lapangan.
- Danpas Pelopor Korbrimob Polri, Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara dikenal dengan keberaniannya menghadapi situasi krisis.
- Karobinops Stamaops Polri, Brigjen Pol Auliansyah Lubis, yang membawa keahlian operasional taktis dalam misi sulit.
Ketiganya tak hanya memimpin dari belakang meja, tetapi turun langsung menembus hutan lebat, rawa-rawa, dan jalur berbahaya di Zona Merah—wilayah yang dikuasai KKB.
“Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” ujar Brigjen Gatot Mangkurat.
Drama Pencarian di Medan Ekstrem
Operasi Alfa Bravo Moskona 2025, yang dimulai pada 23 April 2025, melibatkan 510 personel gabungan, termasuk Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, TNI, Basarnas, dan warga lokal. Pencarian tahap ketiga ini menargetkan Kali Rawara, lokasi di mana Iptu Tomi diduga hanyut saat mengejar KKB pada 18 Desember 2024.
Pada hari ketiga, 25 April 2025, sebanyak 145 personel berhasil mencapai titik dugaan hilangnya Iptu Tomi. Mereka berhadapan dengan hujan deras, lumpur licin, dan ancaman hewan buas seperti buaya. Dua helikopter Polri, Bell 412 dan Bell 429, turut dikerahkan untuk patroli udara, pemetaan lokasi, dan evakuasi.
“Polri melalui Ditpolairud Polda Papua Barat terus mencari Kasat Reskrim Iptu Tomi Marbun dengan sandi Operasi Alfa Bravo Moskona 2025. Menghadapi medan berat pegunungan dan hutan lebat,” tulis akun Instagram @divisihumaspolri.
Pada 26 April 2025, kekuatan tim bertambah dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri, menjadikan total 147 orang. Mereka melakukan olah TKP dan rekonstruksi untuk mengungkap kronologi hilangnya Iptu Tomi.
Prosesi adat Moskona, dipimpin Kepala Suku Rawara Yonas Orocomna, juga digelar sebagai bentuk penghormatan lokal sekaligus doa untuk keberhasilan misi.
Misteri Hilangnya Iptu Tomi Marbun
Kehilangan Iptu Tomi bukanlah kasus sederhana. Ia hilang saat memimpin operasi pengejaran KKB Marthen Aikingking di Distrik Moskona Barat. Menurut laporan, Tomi hanyut di Kali Rawara, tetapi keluarganya menemukan banyak kejanggalan.
Istri Tomi, Riah Ukur Tarigan, mengungkapkan adanya tiga versi kronologi berbeda dari pihak berwajib yang membuat keluarga curiga.
“Menjadi kronologi yang berbeda antara pernyataan dari Pak Kapolres, Pak Waka, dan anggota yang bersama tim suami saya. Itu jadi tiga kronologi yang berbeda,” kata Riah.
Keluarga juga mempertanyakan minimnya pencarian signifikan sejak Desember 2024.
“Dari tanggal 18 (Desember 2024) kejadian sampai per hari ini, tidak pernah ada dilakukan pencarian yang betul signifikan,” ungkap adik Tomi, Monterry Marbun.
Barang-barang pribadi Tomi, seperti ponsel terbungkus plastik anti-air dan baju anti-peluru, ditemukan utuh, memunculkan tanda tanya besar.
Komitmen Polri dan Dukungan Masyarakat
Operasi ini bukan hanya soal menemukan Iptu Tomi, tetapi juga simbol solidaritas Polri. Kapolda Johnny Eddizon Isir menegaskan pentingnya menjunjung Catur Prasetya Polri dan mengutamakan kepentingan negara.
“Sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, kita harus bertanggung jawab, teguh pada prinsip, dan mengutamakan kepentingan negara,” ujarnya.
Masyarakat diajak untuk mendukung dengan doa dan menunggu informasi resmi. Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, meminta kesabaran publik sambil memastikan pencarian dilakukan dengan kehati-hatian demi keselamatan tim.
Mengapa Operasi Ini Penting?
Kasus hilangnya Iptu Tomi telah menarik perhatian nasional, bahkan disorot Komisi III DPR yang meminta Kapolri membentuk tim pencari fakta. Ancaman KKB, medan berbahaya, dan cuaca ekstrem membuat operasi ini menjadi salah satu misi paling menantang bagi Polri.
Keberhasilan operasi ini tidak hanya akan memberikan jawaban bagi keluarga Tomi, tetapi juga menegaskan bahwa Polri tak pernah meninggalkan anggotanya di medan tugas.
Dengan tiga jenderal pemberani di garis depan, Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 adalah bukti nyata dedikasi Polri. Meski penuh risiko, mereka terus bergerak tanpa lelah, menembus hutan Papua Barat demi menemukan Iptu Tomi Marbun.