JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan kepada media Tempo untuk mengungkap pelaku teror yang baru-baru ini menghantui mereka. Hal ini disampaikan dalam sebuah webinar yang digelar di Jakarta pada hari Selasa.
“Tempo bisa meminta bantuan TNI, misalnya kepada kami. Kalau memang perlu, Polri dapat dibantu oleh TNI untuk mencari siapa yang sebenarnya berada di balik insiden ini.” kata Kristomei
Pernyataan tersebut muncul setelah kantor Tempo di Jakarta menerima dua ancaman teror. Pada Rabu (19/3), sebuah paket misterius berisi kepala babi tanpa telinga dikirimkan ke kantor media tersebut. Tak lama setelah itu, pada Sabtu (22/3), paket kedua tiba berisi enam ekor tikus dengan kepala terpenggal, menambah kekhawatiran yang dirasakan oleh pihak Tempo.
Namun, meskipun kejadian tersebut mengejutkan banyak pihak, Kristomei berharap proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian dapat segera mengungkap siapa pelaku yang bertanggung jawab atas aksi teror ini.
“Saya berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap siapa yang mengirimkan ancaman ini, agar tidak ada keraguan dan saling curiga,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kristomei juga menegaskan bahwa TNI sangat mengutuk keras aksi teror yang terjadi, karena Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi.
“Media harus dihormati sebagai kontrol terhadap kami dalam rangka supremasi sipil dan demokrasi,” ujar Kristomei menegaskan.
Sementara itu, Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada memberikan konfirmasi bahwa penyelidikan terhadap kasus ini sudah dimulai.
“Tim kami sedang di lapangan untuk melakukan penyelidikan. Namun, untuk detail teknis penyelidikan, kami belum bisa mengungkapkannya saat ini,” ujar Wahyu dalam keterangan resmi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Senin (24/3).
Proses penyelidikan akan terus berjalan, dan publik berharap agar pelaku segera ditemukan agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam situasi ini.