JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku dicecar 29 pertanyaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan itu untuk “mengorek” kasus yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Saya dijelaskan dengan 29 pertanyaan selama pemeriksaan,” ujar Arief Budiman kepada wartawan usai pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (15/1/2025).
Arief mengungkapkan bahwa tidak ada keterangan baru yang ia berikan dalam pemeriksaan kali ini. Menurutnya, semua jawaban yang disampaikan mirip dengan keterangan yang telah ia berikan dalam pemeriksaan sebelumnya, sekitar lima tahun lalu.
“Tidak ada yang baru. Jawaban saya sama persis seperti lima tahun lalu. Kalau kamu ikuti keterangan saya waktu itu, ya itu juga yang saya katakan sekarang,” ujarnya dengan tegas.
Ia menyebutkan, sebagian besar pertanyaan dari penyidik berkaitan dengan dugaan keterlibatan Harun Masiku, seorang buronan dalam kasus korupsi yang masih menjadi bagian dari penyidikan.
Kedatangan Arief Budiman ke Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (15/1) ini merupakan upaya pemenuhan panggilan setelah sebelumnya ia absen pada pemanggilan yang dijadwalkan pada Jumat (10/1/2025). Pantauan di lokasi, Arief tiba di kantor KPK sekitar pukul 10.09 WIB mengenakan batik berwarna biru.
Meski begitu, Arief enggan memberikan banyak komentar terkait pemeriksaannya kali ini. “Nanti ya, kalau sudah selesai pemeriksaan, baru saya beri keterangan,” ujarnya singkat.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari penyidikan yang masih berlangsung terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan sejumlah tokoh penting di Indonesia, termasuk Hasto Kristiyanto. KPK terus mendalami keterlibatan pihak-pihak terkait dalam kasus yang telah menarik perhatian publik ini.