Skandal korupsi terbesar di dunia yang akan diulas dalam artikel ini menyebabkan kerugian yang sangat besar, hingga miliaran dolar nilainya.
Kasus korupsi selalu menjadi momok bagi perekonomian global, merugikan negara hingga triliunan rupiah dan mengguncang kepercayaan publik terhadap sistem pemerintahan.
Di Indonesia sendiri, salah satu kasus terbaru yang menyita perhatian adalah skandal korupsi tata niaga timah yang melibatkan Harvey Moeis. Kasus ini menjadi salah satu satu skandal korupsi terbesar di Indonesia karena menyebabkan kerugian negara hingga Rp300 triliun.
Kasus ini naik kembali ke permukaan karena hukuman kepada Harvey Moeis yang semula hanya penjara selama 6,5 tahun akhirnya diperberat menjadi 20 tahun penjara setelah Pengadilan Tinggi Jakarta mengabulkan banding dari Kejaksaan Agung.
Sementara itu, di tingkat global, ada banyak skandal korupsi lain yang bahkan lebih besar, melibatkan perusahaan raksasa, pejabat tinggi, dan jaringan kriminal yang terorganisir.
Deretan Skandal Korupsi Terbesar di Dunia
Berikut ini adalah 10 skandal korupsi terbesar di dunia yang berdampak besar terhadap ekonomi dan politik internasional:
1. Skandal Suap Siemens
Perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens AG, terlibat dalam skandal korupsi terbesar di dunia dengan membayar suap sebesar US$1,4 miliar kepada pejabat di berbagai negara sejak 1990-an.
Praktik ini bertujuan untuk mengurangi pajak perusahaan melalui pengeluaran yang dianggap sah. Namun, pada 2006, skema ini terbongkar, menyebabkan masyarakat membayar lebih mahal untuk infrastruktur. Siemens akhirnya dikenakan denda US$1,6 miliar.
2. Korupsi Sani Abacha di Nigeria
Sani Abacha, mantan presiden Nigeria (1993-1998), dikenal sebagai salah satu pemimpin paling korup. Setelah kematiannya, terbukti bahwa ia menggelapkan dana publik sebesar US$3-5 miliar, merugikan perekonomian Nigeria dan memicu berbagai investigasi internasional.
3. Skandal Korupsi Alberto Fujimori di Peru
Alberto Fujimori, mantan presiden Peru, diduga menggelapkan US$600 juta dana publik selama dekade 1990-2000. Selain korupsi, ia juga bertanggung jawab atas pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan gerilyawan dan tindakan represif terhadap oposisi politik.
4. Korupsi Presiden Ramzan Kadyrov di Chechnya
Di bawah kepemimpinan Ramzan Kadyrov, para pekerja di Chechnya diwajibkan membayar pajak tidak resmi setiap bulan, dengan jumlah mencapai US$648-864 juta.
Meskipun dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur, sebagian besar masuk ke kantong pribadi Kadyrov.
5. Skandal 1MDB di Malaysia
Skandal korupsi terbesar di dunia ini melibatkan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang disalahgunakan lebih dari US$4,5 miliar oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak dan kroninya.
Kasus ini mengguncang politik Malaysia dan menyebabkan kekalahan partainya pada pemilu 2018. Najib akhirnya dijatuhi hukuman penjara pada 2020.
6. The Panama Papers
Tahun 2016, dunia digemparkan dengan bocornya 11,5 juta dokumen dari firma hukum Panama, Mossack Fonseca.
The Panama Papers mengungkap jaringan korupsi global, termasuk penghindaran pajak oleh berbagai pejabat tinggi dan miliarder. Skandal ini memicu penyelidikan besar-besaran di berbagai negara.
7. Operation Car Wash di Brasil
Operação Lava Jato atau Operation Car Wash adalah skandal korupsi terbesar di dunia yang melibatkan pejabat Brasil dan eksekutif perusahaan besar sejak 2014. Mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menjadi salah satu tokoh yang terjerat dalam kasus ini.
8. Skandal Korupsi Gurtel di Spanyol
Kasus Gurtel yang terungkap pada 2009 mengungkap praktik suap dan penggelapan dana oleh Partai Rakyat Spanyol. Francisco Correa, dalang skandal ini, dijatuhi hukuman 51 tahun penjara, sementara bendahara partai, Luis Bárcenas, dihukum 33 tahun.
9. Monopoli bisnis di Tunisia
Tunisia juga menjadi saksi salah satu skandal korupsi terbesar di dunia yang terjadi selama kepemimpinan Presiden Ben Ali dari 1987 hingga 2011.
Ia menetapkan regulasi ketat yang mewajibkan perusahaan memperoleh izin khusus untuk berinvestasi dan menjual produk di sektor tertentu. Akibat kebijakan ini, jaringan waralaba seperti McDonald’s tidak dapat beroperasi di Tunisia.
Kebijakan tersebut memberi keuntungan besar bagi 220 bisnis yang dimiliki keluarga Ben Ali, yang akhirnya berhasil memonopoli berbagai industri dalam negeri dan mengumpulkan kekayaan hingga US$13 miliar.
10. Skandal Korupsi Ekspor Batu Alam di Myanmar
Myanmar, produsen batu giok terbesar dunia, mengalami kerugian besar akibat korupsi di sektor ekspor.
Manipulasi dokumen, penyuapan, dan penggelapan pajak menyebabkan kehilangan pendapatan hingga US$6 miliar per tahun, dengan total kerugian diperkirakan mencapai US$28,6 miliar.
Skandal korupsi terbesar di dunia ini menunjukkan betapa besarnya dampak negatif korupsi terhadap stabilitas ekonomi dan politik global.