SANAA, YAMAN – Kelompok Houthi di Yaman meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Iran. Aksi ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik Timur Tengah yang semakin meluas dan mengancam stabilitas kawasan.
Menurut laporan media Al Masirah, yang dikelola Houthi, serangan tersebut terjadi pada Selasa malam 15 Oktober 2024. Houthi mengklaim menargetkan instalasi militer di wilayah pendudukan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Iran, yang sebelumnya meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan udara di Lebanon dan Gaza.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat agresi terhadap saudara-saudara kami di Palestina, Lebanon, dan Iran,” ujar juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Al Masirah.
Militer Israel atau IDF membenarkan adanya serangan tersebut. Namun, mereka menyatakan bahwa sebagian besar rudal dan drone berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
“Sistem pertahanan kami aktif dan memantau situasi secara real-time,” bunyi pernyataan IDF. Tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini.
Houthi dan Poros Perlawanan: Konteks Regional
Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman termasuk ibu kota Sanaa, dikenal sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” bersama Hizbullah di Lebanon serta kelompok militan di Irak dan Suriah. Ketiganya mendapat dukungan dari Iran dalam menghadapi dominasi militer Israel dan sekutunya di Timur Tengah.
Analis politik Timur Tengah Dr Ahmad Fauzi menyebut keterlibatan Houthi sebagai sinyal bahwa konflik regional telah memasuki fase baru. “Houthi tidak hanya ingin menunjukkan solidaritas, tetapi juga memperluas front konfrontasi dengan Israel, yang bisa memicu respons lebih keras dari Tel Aviv,” ujarnya kepada media ini.
Dampak Global dan Reaksi Internasional
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran internasional akan potensi eskalasi yang lebih luas. Ketegangan di Laut Merah meningkat, memicu lonjakan harga minyak dunia akibat risiko terhadap jalur pelayaran internasional yang sering menjadi sasaran Houthi.
Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, mengecam keras serangan tersebut. **”Kami akan terus bekerja sama dengan Israel untuk menangkal ancaman dari kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran,”tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
PBB juga menyerukan agar semua pihak menahan diri guna menghindari perang terbuka yang berpotensi mengorbankan lebih banyak warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di kawasan.
Arah Konflik Timur Tengah ke Depan
Dengan keterlibatan Houthi, konflik kini meluas dari Gaza dan Lebanon ke Yaman, membuka front baru yang memperumit upaya diplomasi. Belum jelas sejauh mana Iran akan terus mendorong sekutunya untuk menekan Israel, maupun bagaimana Tel Aviv akan merespons dalam jangka panjang.
Sementara itu, kondisi kemanusiaan di wilayah konflik memburuk. Serangan udara Israel di Gaza masih berlangsung, dan di Yaman, penderitaan warga sipil terus bertambah akibat blokade dan pertempuran yang tak kunjung usai.