JAKARTA — Upaya mempercepat modernisasi koperasi desa kembali diperkuat.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, membuka ruang kolaborasi strategis bersama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari dalam audiensi yang berlangsung pada Rabu, 22 Mei 2025.
Menggandeng KSP Nasari dinilai krusial untuk mendorong transformasi digital koperasi di tingkat akar rumput.
Pertemuan tersebut menyoroti pentingnya inovasi teknologi inklusif sebagai fondasi pembaruan koperasi di Indonesia.
Diskusi berjalan produktif dengan menjajaki peluang implementasi sistem digital berbasis super apps, yang nantinya akan menopang operasional Koperasi Merah Putih—program unggulan pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Dengan pendekatan ini, Menteri Budi berharap kolaborasi dengan Nasari mampu menjadi motor penggerak dalam membuka akses layanan koperasi yang lebih luas dan efisien.
Tujuan utamanya tidak hanya meningkatkan profesionalisme tata kelola koperasi, namun juga meningkatkan kesejahteraan anggota di berbagai wilayah.
Digitalisasi koperasi desa dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing ekonomi komunitas.
Dengan transformasi digital, koperasi tak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam konvensional, namun berkembang menjadi ekosistem layanan ekonomi berbasis teknologi yang mudah diakses oleh masyarakat bawah.
Digitalisasi melalui super apps akan mendukung seluruh fungsi koperasi desa, mulai dari pencatatan transaksi, layanan keuangan, hingga konektivitas antaranggota.
Kolaborasi ini diyakini akan mempermudah integrasi data serta membuka peluang koperasi lokal untuk bermitra dengan sektor industri lain.
Program Koperasi Merah Putih sendiri tengah menjadi prioritas nasional dalam rangka memperluas keberadaan koperasi desa yang mandiri dan berdaya saing.
Kehadiran teknologi akan mempercepat pencapaian target ini, termasuk menghubungkan koperasi dengan ekosistem digital UMKM dan lembaga pembiayaan.***