JAKARTA — Tragedi memilukan menimpa Myanmar setelah gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 mengguncang kawasan tersebut pada Jumat, 28 Maret 2025.
Salah satu korban yang menjadi sorotan publik internasional adalah Silimee, mantan ratu kecantikan dan pemenang Miss Tourism Myanmar 2018
Silimee ditemukan tewas tertimbun di bawah reruntuhan Kondominium Sky Villa, bangunan 12 lantai yang ambruk di kota Mandalay.
Silimee, yang selama ini dikenal sebagai ikon kecantikan dan duta pariwisata Myanmar, dinyatakan hilang beberapa jam pasca gempa.
Tim penyelamat akhirnya menemukan jasadnya dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu pagi (29/3), setelah melakukan evakuasi intensif di lokasi yang paling parah terdampak.
Simbol Kecantikan yang Pergi Terlalu Cepat
Silimee tidak hanya dikenal karena paras cantiknya, tetapi juga karena peran aktifnya mempromosikan sektor pariwisata Myanmar di berbagai ajang internasional.
Ia pernah mewakili negaranya dalam kontes Miss Tourism World 2018, dan menjadi simbol harapan bagi generasi muda perempuan Myanmar.
Kabar meninggalnya Silimee menimbulkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan rekan sejawatnya, tapi juga bagi seluruh rakyat Myanmar yang tengah berjuang pulih dari bencana.
Linimasa media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa dan penghormatan terakhir untuk sosok yang dinilai inspiratif dan bersahaja.
“Kepergian Silimee bukan hanya kehilangan bagi dunia kecantikan, tapi juga duka bagi seluruh negeri,” tulis seorang warganet yang mengenal kiprahnya.
Dampak Gempa
Gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar bagian tengah pada pukul 14.17 waktu setempat.
Episentrum berada di kedalaman 10 kilometer dan menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur, khususnya di Mandalay dan sekitarnya. Ratusan bangunan runtuh, termasuk apartemen, rumah sakit, dan fasilitas umum.
Pemerintah Myanmar melaporkan lebih dari 1.500 korban jiwa dan ribuan lainnya luka-luka, sementara proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. Puluhan orang dilaporkan masih terperangkap di bawah reruntuhan, termasuk di beberapa gedung bertingkat yang runtuh seketika.
Menurut unggahan di Facebook oleh organisasi Miss Tourism Myanmar, ia terjebak di dalam reruntuhan setelah kondominium Sky Villa runtuh akibat gempa bumi, dan ditemukan tewas oleh tim penyelamat pada tanggal 2 April.
Seperti yang dilaporkan oleh The New York Times, Sky Villa – yang selesai dibangun pada tahun 2017 – merupakan salah satu bangunan yang paling parah terkena dampak, meskipun dipromosikan memiliki “fondasi tahan gempa”.
Kompleks tersebut sebelumnya menjadi lokasi bar atap terbesar di Mandalay dan pusat kebugaran modern sebelum runtuh.
Kematian Silimee menambah panjang daftar korban dari kalangan publik figur yang menjadi korban bencana alam.
Pemerintah Myanmar telah menetapkan tiga hari masa berkabung nasional, dan menginstruksikan penghormatan bagi seluruh korban jiwa.
Di media sosial, tagar #PrayForMyanmar dan #RIPSilimee menjadi trending topik, baik di dalam negeri maupun di kawasan Asia Tenggara.
Tokoh-tokoh publik, termasuk beberapa mantan kontestan pageant internasional, turut menyampaikan duka dan kenangan terhadap Silimee.
“Dia adalah cahaya bagi negerinya. Kini dia bersinar di tempat yang lebih tinggi,” tulis perwakilan Miss Tourism World melalui Instagram resminya.
Silimee kini telah tiada, tetapi warisan inspirasinya akan terus hidup di hati masyarakat Myanmar.
Tragedi ini sekaligus menjadi pengingat betapa rapuhnya hidup di tengah bencana yang tak terduga. Dunia kehilangan seorang ratu kecantikan, dan Myanmar kehilangan salah satu putri terbaiknya.***