PANGKALPINANG, – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya pemerataan distribusi guru untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil. Menurutnya, masalah utama bukanlah kekurangan jumlah guru, melainkan ketidakseimbangan distribusi tenaga pengajar ke wilayah-wilayah tersebut.
“Masalah kita ini bukan jumlah guru, tetapi distribusi guru ke daerah-daerah terpencil yang belum merata,” ujar Mu’ti setelah diskusi bersama para guru di Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (19/1).
Sebagai langkah konkret, Kemendikdasmen berencana untuk melakukan pendataan ulang jumlah guru di wilayah-wilayah tersebut, termasuk Kepulauan Bangka Belitung. Pendataan ini sejalan dengan peraturan terbaru yang memungkinkan guru ditugaskan di sekolah-sekolah swasta.
“Kami berharap pendataan ini dapat memperbaiki distribusi guru di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kemendikdasmen juga akan memperbanyak program pelatihan bagi guru. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk laporan kinerja para pendidik.
“Pelatihan-pelatihan ini akan menjadi bagian dari tagihan kinerja para guru,” ujarnya.
Mu’ti mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan pendidikan berkualitas sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan bermutu.
“Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan visi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 yang menegaskan hak setiap warga negara atas pendidikan berkualitas,” imbuhnya.
Di sisi lain, Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, menyatakan bahwa pemerintah provinsi terus berupaya melakukan perbaikan dengan berkolaborasi bersama kabupaten dan kota, serta mengubah pola pikir siswa yang cenderung memilih sektor pertambangan dan perkebunan, yang sering menjadi penyebab rendahnya partisipasi sekolah dan angka putus sekolah.
“Selama ini dua sektor ini menjadi penyebab banyaknya siswa yang putus sekolah dan rendahnya minat untuk melanjutkan pendidikan,” jelas Sugito, dilansir dari Antara.