Kategori
Perkuat Kekuatan Matra Laut, Menhan Prabowo Serahkan Dua Kapal Pemburu Ranjau
SURABAYA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto serahkan dua unit kapal perang ke TNI AL. Dua unit kapal perang yang diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 diharapkan dapat memperkuat alutsista di matra laut.
Kedua Kapal perang buatan Jerman mememiliki kemampuan mendeteksi dan menghancurkan ranjau-ranjau yang tersebar di perairan Indonesia.
“Pada hari ini Indonesia kedatangan alutsista baru dan modern hasil kerja sama Indonesia dengan pemerintah federasi Jerman. Kedatangan alutsista ini merupakan salah satu bukti erat kerja sama kedua negara dan Kemhan pada khususnya,” katanya melalui pesan singkat yang diterima Garuda.tv. Senin (15/8/2023).
Mantan Danjen Kopassus itu menjelaskan, kehadiran dua kapal pemburu ranjau di Indonesia sangat dibutuhkan. Mengingat Indonesia merupakna negara maritim.
“Sebagai negara kepulauan, kita perlu kekuatan maritim yang tangguh. Saya sampaikan rasa bangga, hormat dan gembira,”jelasnya
Pada kesempatan yang sama, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 turut tampil bersama enam kapal lainnya dalam parade yang disaksikan oleh Menhan Prabowo dan jajaran TNI AL.
Para awak kapal pun memberikan hormat seraya melaju dengan kecepatan 15 knot.
Delapan kapal yang tampil pada sailing pass tersebut yaitu KRI Pulau Fani-731, KRI Pulau Fanildo-732, KRI Kapak-625, KRI Panah-626, KRI Halasan-630, KRI Tombak-629, KRI Sampari-628 dan KRI Golok-688.
Dikatakan Prabowo, kekuatan militer merupakan kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi suatu negara dalam rangka menjaga kedaulatannya.
Keberhasilan pembangunan kapal ini menurutnya adalah bukti pemerintah sungguh-sungguh dalam menjamin kedaulatan bangsa dan negara.
“Saya berharap kapal canggih ini dapat selalu dipergunakan dengan baik dan dirawat agar selalu siap beroperasi dalam menjaga NKRI,” jelasnya.
“Pertahankan contoh kepahlawanan Yos Sudarso dalam jiwa kalian. Kalian pada saatnya juga harus memberi segalanya yang kau miliki untuk bangsa dan rakyat yang kita cintai ini,” pesan Menhan Prabowo pada TNI AL di akhir sambutannya.
Usai parade kapal, pasukan TNI AL khususnya Koarmada II turut menampilkan demo beladiri tarung derajat berupa gerakan dasar pukulan, tangkisan dan tendangan, serta gerakan menyerang dan bertahan dari serangan lawan.
Selain itu, mereka juga mendemonstrasikan skenario _visit, board, search, and seizure_ (VBSS). Yaitu kemampuan pencarian, penyergapan dan pembebasan kapal yang merupakan komponen wajib di kapal perang untuk menghadapi berbagai bentuk pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut.
Panampilan dilanjutkan dengan demo anti teror oleh Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada II di hadapan Prabowo yang duduk didampingi Panglima TNI, KSAL, dan Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto.
Demonstrasi ditutup dengan terjun payung sejumlah personil dari ketinggian 6.000 kaki, yang mengibarkan bendera Armada, bendera TNI AL, bendera Mabes TNI, bendera Kementrian Pertahanan RI dan bendera kecintaan merah putih.