BLORA – Bencana banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 1.600 rumah warga terendam akibat hujan deras yang mengguyur sejak Senin (19/5) sore hingga malam.
Tak hanya merendam permukiman, banjir juga melumpuhkan infrastruktur penting di sejumlah titik.
Banjir meluas ke 10 dari 16 kecamatan yang ada di Blora, menyebabkan jalanan tak bisa dilalui, dan memaksa warga serta aparat mengalihkan akses ke jalur yang lebih aman.
Salah satu dampak paling signifikan terjadi di Kecamatan Ngawen, di mana jembatan Temuwoh yang menghubungkan Desa Talokwohmojo dan Kedungsatriyan putus diterjang derasnya arus sungai.
“Dampak banjir juga mengakibatkan salah satu jembatan penghubung di Kecamatan Ngawen terputus, karena tingginya debit air sungai menyusul curah hujan tinggi sejak Senin (19/5) sore hingga malam hari,” kata Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono di Blora, Rabu.
Pemukiman Terendam
BPBD Blora mencatat, wilayah terdampak mencakup Kunduran, Ngawen, Cepu, Sambong, Kradenan, Jepon, Banjarejo, Randublatung, Kedungtuban, dan Blora Kota.
Dengan air sempat mencapai ketinggian rata-rata 30 sentimeter pada Selasa (20/5) pagi, tim gabungan dari BPBD dan aparat desa terus memantau dan mendata situasi terbaru di lapangan.
Jembatan Temuwoh yang rusak dilaporkan mulai terdampak sejak pukul 18.30 WIB. Lokasi jembatan berada di jalur vital, yakni ruas Jalan Trembulrejo-Randualas.
“Jembatan yang terdampak banjir pada pukul 18.30 WIB tersebut, merupakan jembatan Temuwoh yang berada di perbatasan Desa Talokwohmojo-Kedungsatriyan,” lanjut Agung Triyono.
Kerusakan Fisik dan Respons Cepat
Selain genangan di ribuan rumah, satu rumah di Desa Punggursugih, Kecamatan Ngawen dilaporkan rusak akibat banjir.
Untuk mencegah korban dan kerugian lebih lanjut, aparat telah memasang rambu peringatan dan garis polisi (police line) di ruas jalan yang tidak dapat dilalui.
Saat ini, banjir dilaporkan mulai surut, namun proses pendataan terhadap dampak dan kerugian masih terus dilakukan.
“Tim BPBD Blora bersama petugas gabungan juga masih melakukan pendataan terkait sebaran dan tingkat kerusakan di masing-masing wilayah akibat banjir yang melanda Kabupaten Blora,” tambahnya.***