SURABAYA – Upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 masih dilakukan secara ketat di Surabaya. Salah satu hal yang diterapkan yakni rapid test dan swab untuk para pendatang yang menginap di Kota Pahlawan tersebut.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan saat ini angka pasien sembuh masij lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi. Meski begitu ia menyebutkan kepada masyarakat agar tidak ceroboh dan tetap disiplin dalam menjaga protokol kesehatan.
“Kami tidak boleh ceroboh yang kemudian dapat menyebabkan reborn COVID-19 di Surabaya,” ucap Risma.
Risma mengungkapkan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 pada tanggal 9 berjumlah 26 orang sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 berjumlan 104 orang itu berarti angka kesembuhan jauh lebih besar jika dibandingkan angka pasien positif.
“Semua ini berkat seluruh jajaran dari TNI, Polri maupun masyarakat saling bahu membahu. Jadi pengamanannya sampai di warung kopi, pasar dan kawasan pemukiman,” ucap dia.
Sementara itu untuk mengantisipasi serta menjagar agar angka penyebaran pasien Covid-19 di Surabaya terus terkendali maka pihaknya akan menerapkan kebijakan pencegahan Covid-19 sepeti sedia kala yakni mewajibkan rapid.
Untuk mengantisipasi dan menjaga Surabaya agar semakin terkendali, pihaknya memberlakukan kembali kebijakan pencegahan COVID-19 seperti dahulu. Yakni, mewajibkan rapid test dan swab kepada para pendatang yang menginap di Surabaya.
Selain itu pula pemkot juga menyiapkan beberapa tempat untuk pemeriksaan rapid san swab test.