JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju sebagai calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/6/2025),
Jokowi menanggapi santai isu yang berkembang tersebut dengan mengatakan, “Saya di PSI (Partai Solidaritas Indonesia) sajalah,”ucapnya
Isu Jokowi masuk bursa calon ketua umum PPP ramai diperbincangkan di media sosial dan kalangan politik dalam beberapa waktu terakhir. Namun, pernyataan tegas dari mantan Gubernur DKI Jakarta ini langsung meredam spekulasi yang berkembang.
Latar Belakang Isu Caketum PPP
Sebelumnya nama Jokowi mulai dikaitkan dengan PPP setelah beberapa elite partai menyebut perlunya figur kuat untuk meningkatkan elektabilitas partai berlambang Ka’bah tersebut. PPP sedang mempersiapkan kongres pemilihan ketua umum baru usai menghadapi tantangan berat pada Pemilu 2024.
Namun, Jokowi yang kini lebih dekat dengan PSI—partai yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep—menunjukkan sikap enggan terlibat dalam dinamika politik partai lain.
Menurut pengamat politik Universitas Indonesia, Andi Wiranto, pernyataan Jokowi mencerminkan keinginannya menjaga jarak dari politik praktis setelah masa jabatan presiden berakhir.
“Jokowi tampak ingin fokus pada peran lain di luar politik praktis, meski namanya tetap dikaitkan dengan berbagai partai,” jelas Andi.
Hubungan Jokowi dengan PSI
PSI dikenal sebagai partai yang erat kaitannya dengan keluarga Jokowi, terutama setelah Kaesang resmi menjabat sebagai Ketua Umum. Meski demikian, Jokowi belum secara resmi menjadi kader PSI dan lebih sering tampil sebagai pendukung moral partai tersebut.
“Jokowi punya magnet politik yang besar. Wajar jika banyak partai, termasuk PPP, ingin menariknya. Tapi pernyataannya tadi menegaskan dia nyaman dengan posisinya saat ini,” tambah Andi Wiranto.
Reaksi Publik dan Elite PPP
Pernyataan Jokowi mendapatkan beragam respons di media sosial. Banyak netizen menilai sikap Jokowi tetap rendah hati dan humoris. Salah satu komentar di platform X berbunyi,
“Bapak tetap santuy, PPP atau PSI, yang penting kerja buat rakyat.”
Sementara itu, seorang elite PPP yang enggan disebutkan namanya menghormati keputusan Jokowi. “Kami memang mencari figur yang bisa membawa PPP bangkit. Tapi kalau Pak Jokowi sudah nyaman di PSI, kami hormati keputusan tersebut,” ujarnya.
Langkah Politik Jokowi ke Depan
Pasca-masa jabatan presiden, Jokowi lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial dan kunjungan daerah. Meski demikian, namanya tetap menjadi sorotan dalam peta politik nasional, dengan spekulasi mengenai peran politiknya di masa depan terus beredar.
Dengan pernyataan terbarunya, Jokowi tampaknya ingin meredam spekulasi dan menegaskan komitmennya pada PSI. Publik kini menanti langkah politik selanjutnya dari sosok yang dikenal dengan gaya kepemimpinan merakyat ini.