JAKARTA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi bergulir mulai 10 Februari 2025, mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Ia menilai program ini sebagai langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan agar program ini berjalan transparan dan tidak disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Ini menjadi wujud kehadiran negara di APBN 2025! Kami melihat pemerintahan Pak Prabowo Subianto terus melakukan berbagai penguatan dalam hal kesejahteraan rakyat (Kesra), termasuk program CKG ini menjadi peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Cucun dalam pernyataan tertulis, Selasa (11/2/2025).
DPR Dukung Penuh
Sejak awal, Cucun Ahmad Syamsurijal telah memberikan dukungan penuh terhadap program ini ketika pemerintahan Prabowo Subianto memaparkan rencana kerja di DPR.
Sebagai mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR periode 2019-2024, ia menyambut baik inisiatif tersebut yang dinilai sebagai langkah progresif dalam sektor kesehatan nasional.
Kementerian Kesehatan RI menginisiasi program CKG sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan menekan angka penyakit yang dapat dicegah.
Pelaksanaan program ini mengikuti siklus hidup masyarakat dan terbagi dalam tiga skema utama: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus ibu hamil serta balita.
“Program Cek Kesehatan Gratis akan sangat bermanfaat bagi rakyat, khususnya untuk masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan akses layanan kesehatan,” tambahnya.
CKG ulang tahun telah dimulai sejak 10 Februari 2025 dengan pemeriksaan kesehatan bagi anak usia 0-6 tahun serta masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Pemeriksaan dilakukan di Puskesmas dan klinik mitra, dengan periode layanan hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun.
Sementara itu, CKG sekolah dijadwalkan mulai Juli 2025, bersamaan dengan tahun ajaran baru. Program ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun di berbagai institusi pendidikan.
Adapun CKG khusus untuk ibu hamil dan balita akan dilakukan di Puskesmas serta Posyandu guna memastikan kesehatan optimal bagi ibu dan anak.
“Jadi, masyarakat sebaiknya memanfaatkan sebaik-baiknya program ini untuk lebih mengetahui lagi status kesehatannya masing-masing. Dan jika diketahui ada masalah risiko kesehatan, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” imbuh Cucun.
Cucun menegaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada implementasi yang efektif di lapangan.
Menurutnya, pengawasan yang ketat diperlukan agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.
“Komitmen peningkatan layanan kesehatan Pemerintah ini harus didukung dengan realisasi yang efektif di lapangan,” tegasnya.
Dengan adanya CKG, masyarakat kini memiliki akses lebih mudah terhadap layanan kesehatan tanpa harus menunggu antrean panjang atau menghadapi keterbatasan biaya.
Pemerintah diharapkan terus meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak agar program ini berjalan optimal dan mencapai target yang diharapkan.***