JAKARTA – Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, konflik Iran-Israel kembali memanas setelah Iran melontarkan kritik tajam terhadap tindakan sepihak Amerika Serikat yang menyerang fasilitas nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataan tegasnya, mengecam keras agresi tersebut dan menegaskan bahwa negaranya akan mempertahankan kedaulatannya dengan segala cara.
Di tengah konflik ini, Araghchi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas dukungan penuh mereka terhadap Iran yang sedang menghadapi tekanan dari Israel.
Menurutnya, dukungan OKI mencerminkan gelombang solidaritas yang kuat dari dunia Islam di tengah keacuhan negara-negara Barat terhadap penderitaan yang ditimbulkan oleh agresi Israel.
Araghchi menyoroti pihak Barat yang menutup mata terhadap kekejaman Israel—tidak hanya terhadap Iran, tetapi juga terhadap umat Islam di seluruh kawasan—ada kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan gelombang solidaritas di dunia Islam.
“Barat, yang telah sepenuhnya kehilangan pedoman moralnya, harus memperhatikan hal ini,” tulis Araghchi melalui akun X resminya, menyentil keras sikap diam dunia Barat terhadap kekejaman yang dialami umat Islam, baik di Iran maupun wilayah lainnya.
Serangan Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran tidak hanya menjadi pukulan teknis terhadap infrastruktur pertahanan strategis, namun juga dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Iran menilai aksi ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap Piagam PBB dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang selama ini menjadi pijakan keamanan global.
Dalam tanggapannya, Araghchi menegaskan bahwa Teheran memiliki hak penuh untuk merespons tindakan militer yang mengancam kedaulatan negaranya.
Ia menyebut serangan tersebut sebagai provokasi terbuka yang berpotensi memicu instabilitas di seluruh kawasan, dan mengajak negara-negara anggota PBB untuk tidak tinggal diam.
Teheran menyebut aksi Washington sebagai bentuk arogansi unilateralisme yang bertentangan dengan nilai-nilai hukum global.
“Peristiwa pagi ini sangat keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi abadi. Setiap anggota PBB harus waspada terhadap perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal ini,” kata Araghchi dalam pernyataannya.
Iran juga memperingatkan bahwa serangan ke instalasi nuklir bukan hanya menyasar keamanan nasional, tetapi juga dapat melemahkan sistem pengawasan senjata global yang dijalankan melalui kerangka NPT.
Pemerintah Iran mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap atas tindakan yang mereka nilai sebagai ancaman terhadap perdamaian dunia.
Situasi kawasan saat ini sangat rapuh. Iran menyatakan tengah mempersiapkan berbagai skenario strategis, dari jalur diplomatik hingga langkah pertahanan aktif, untuk menghadapi potensi serangan berikutnya dan menjaga kepentingan nasionalnya.
Langkah apa yang akan diambil Teheran menjadi perhatian global. Para analis memandang bahwa respons Iran bisa menjadi titik balik dalam dinamika krisis Timur Tengah, terutama jika negara-negara besar terus mengambil langkah sepihak tanpa mengindahkan hukum internasional.***