JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan eratnya hubungan antara Indonesia dan Tiongkok yang telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Hal ini disampaikannya dalam acara Indonesia-China Business Reception yang turut dihadiri oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Menurut Prabowo, ikatan historis antara kedua bangsa sudah terjalin jauh sebelum pembukaan hubungan diplomatik resmi.
“Kita sekarang sedang menyaksikan sebuah momentum penting dalam sejarah hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok, dua bangsa besar yang telah menjalin persahabatan dan perdagangan selama ratusan tahun. Hubungan kita bukan baru dimulai ketika kita membuka hubungan diplomatik, melainkan telah terjalin lama,” ujar Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (24/5/2025).
Sejarah Panjang dan Jejak Laksamana Cheng Ho
Prabowo menyebut pelayaran Laksamana Cheng Ho sebagai salah satu bukti sejarah kedekatan antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menyatakan bahwa hubungan ini tidak hanya tercatat dalam literatur sejarah, tetapi juga terlihat nyata melalui berbagai peninggalan budaya dan arkeologi.
“Bukti hubungan kita terdapat dari prasasti-prasasti di seluruh bangsa dan negara kita. Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen-monumen terhadap kunjungan tersebut, bahkan hubungan antara rakyat kita sangat erat,” katanya.
Kedekatan Kultural dan Jejak DNA Tionghoa di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan pandangannya mengenai keterkaitan kultural dan genetik antara masyarakat Indonesia dan Tiongkok.
“Saya kira di Indonesia kalau dicek identik DNA-nya saya kira banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok,” ungkapnya.
China Jadi Tujuan Kunjungan Perdana Prabowo Setelah Terpilih
Presiden Prabowo juga menyinggung hubungan bilateral yang semakin erat pasca dirinya diumumkan sebagai presiden terpilih. Tiongkok menjadi negara pertama yang dikunjunginya, baik sebelum maupun sesudah pelantikan resmi.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang saya kunjungi setelah saya diumumkan sebagai presiden terpilih dan Presiden RRT dan pimpinan pemerintah Tiongkok, menerima saya, walaupun saya belum dilantik jadi presiden tapi menerima saya dengan penghormatan yang luar biasa, terima kasih,” ucapnya.
“Juga setelah saya dilantik, mungkin kurang dari 3 minggu, negara pertama yang saya kunjungi resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok,” tambahnya.
Hubungan Strategis RI-Tiongkok Jadi Fokus Kerja Sama
Pernyataan Prabowo menegaskan bahwa hubungan strategis Indonesia-Tiongkok akan terus diperkuat, baik di bidang ekonomi, perdagangan, maupun kerja sama geopolitik. Kehadiran Perdana Menteri Li Qiang dalam forum bisnis tersebut menjadi simbol komitmen kedua negara dalam mendorong kemitraan yang saling menguntungkan