JAKARTA – Konflik Iran-Israel kembali memuncak setelah rudal balistik dilaporkan ditembakkan langsung dari wilayah Iran ke arah Israel pada Minggu (22/6/2025).
Sistem peringatan dini langsung aktif, membunyikan sirene di sejumlah wilayah di Israel sebagai bentuk peringatan darurat atas potensi serangan yang membahayakan.
Informasi resmi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa pihaknya kini tengah menggelar operasi udara untuk mencegat dan, bila perlu, menggempur sumber serangan demi menetralisir ancaman lanjutan.
“Saat ini, Angkatan Udara Israel sedang melakukan operasi untuk mencegat dan menyerang jika diperlukan guna menghilangkan ancaman,” ujar IDF.
Sementara itu, otoritas Israel juga mendesak masyarakat agar tetap berada di tempat aman dan mengikuti arahan Komando Pertahanan Sipil yang telah disiagakan.
Serangan mendadak ini telah membuat tim medis dan paramedis dari Magen David Adom (MDA) bergegas ke berbagai lokasi terdampak, termasuk wilayah di pusat kota Israel yang mengalami kerusakan serius akibat hantaman proyektil.
Setidaknya sepuluh korban luka telah teridentifikasi dalam insiden tersebut.
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa unit respons darurat kini sedang menangani beberapa lokasi serangan yang tersebar di kawasan urban.
Tak hanya itu, operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan di titik-titik yang dilaporkan mengalami kerusakan, salah satunya adalah kompleks apartemen yang porak poranda diterjang rudal.
Magen David Adom bahkan mengunggah video kehancuran sebagai bukti skala serangan yang belum mereda.
Setidaknya 10 orang terluka dalam serangan rudal balistik Iran terbaru ke Israel.
Polisi mengatakan petugas sedang merespons beberapa lokasi dampak di Israel tengah.
Dalam perkembangan situasi ini, konflik militer antara Iran dan Israel diprediksi akan terus memanas jika tidak segera ada intervensi diplomatik internasional.
Para analis keamanan regional mengkhawatirkan potensi eskalasi besar-besaran yang dapat mengguncang stabilitas kawasan dan menyeret kekuatan global lainnya.***