PYONGYANG, KORUT – Korea Utara dengan tegas mengecam serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran yang berlangsung sejak Jumat (13/6/2025). Aksi saling serang antara kedua negara ini masih terus berlanjut, memicu ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi, Korea Utara menyebut tindakan Israel sebagai “terorisme negara” yang membahayakan stabilitas global.
Hubungan Diplomatik dan Kecaman Keras
Korea Utara, yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Iran sejak 1973, menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik ini. Pyongyang menilai serangan Israel sebagai pelanggaran berat terhadap kedaulatan Iran.
“Tindakan ilegal terorisme yang disponsori negara oleh Israel (adalah) meningkatkan bahaya perang habis-habisan baru di wilayah Timur Tengah,” pernyataan resmi Pemerintah Korea Utara, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (19/6/2025).
Pemerintah Korea Utara juga menyebut pembunuhan warga sipil oleh Israel sebagai “kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat diampuni”.
Pernyataan ini mencerminkan sikap keras Pyongyang terhadap tindakan militer Israel yang dinilai mengancam perdamaian dunia.
Israel Disebut “Entitas Kanker”
Dalam pernyataan yang dirilis melalui Yonhap News Agency pada Kamis (19/6/2025), Korea Utara melontarkan kritik pedas dengan menyebut Israel sebagai “entitas seperti kanker” yang merusak stabilitas Timur Tengah.
“Situasi gawat yang disaksikan oleh dunia saat ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama penghancuran perdamaian dan keamanan global,”tegas Pemerintah Korea Utara.
Pyongyang juga mengutuk serangan Israel sebagai “tindakan agresi yang mengerikan” yang melanggar integritas teritorial Iran sebagai negara berdaulat. Mereka memperingatkan bahwa Israel dan pendukungnya, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, harus bertanggung jawab atas eskalasi konflik yang dapat memicu “bencana tak terkendali” di kawasan.
Peringatan kepada AS dan Eropa
Korea Utara tidak hanya menyoroti tindakan Israel, tetapi juga mengkritik peran Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang dianggap “mengobarkan api perang”. Menurut Pyongyang, dukungan Barat terhadap Israel memperburuk situasi di Timur Tengah.
“Israel yang membawa perang baru ke Timur Tengah dan kekuatan di belakang layar yang dengan penuh semangat melindungi dan mendukung mereka akan bertanggung jawab penuh untuk menghancurkan perdamaian dan keamanan internasional,” bunyi pernyataan Korea Utara.
Dampak Global dan Ketegangan yang Meningkat
Konflik antara Israel dan Iran ini telah memicu kekhawatiran dunia akan eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran oleh Israel dipandang sebagai langkah provokatif yang dapat memperluas konflik ke ranah global. Pernyataan keras Korea Utara menambah dimensi baru dalam dinamika geopolitik, mengingat hubungan dekat Pyongyang dengan Teheran.
Dengan situasi yang masih panas, dunia kini menanti respons dari aktor-aktor internasional lainnya, termasuk PBB, untuk meredam ketegangan dan mencegah perang yang lebih luas.